Menyimpan Santan


Setiap bulan Ramadhan menjelang menu kita serasa dipenuhi dengan makanan-makanan bersantan. Mulai dari makanan pembuka yaitu beragam takjil, makanan utama seperti kare ayam, opor, sayur lodeh hingga makanan penutup seperti puding santan dan beragam es. Memang, santan memiliki tekstur dan rasa gurih yang legit untuk menyedapkan berbagai masakan Indonesia yang memang berciri khas demikian.
Apakah Anda juga berencana menghadirkan serangkaian menu bersantan pada bulan puasa nanti? Selain memilih santan yang akan digunakan, santan kemasan atau asli, Anda juga perlu tahu bagaimana cara menyimpan santan tersebut karena bahan ini tidak bisa bertahan lama dalam kondisi ruang.

Santan Asli
Beberapa orang lebih senang menggunakan santan asli karena rasanya yang tidak tergantikan oleh santan kemasan. Namun tentu merepotkan jika harus membelah kelapa setiap kali akan membutuhkan santan. Jadi, tidak ada salahnya Anda memroses kelapa untuk dijadikan santan sekaligus, kemudian disimpan untuk penggunaan selanjutnya. Caranya, peras santan dari kelapa, panaskan sebentar dengan api kecil sampai kurang lebih mencapai suhu 70oC. Kemudian masukan santan ke dalam plastik-plastik, biarkan agak dingin. Setelah suhunya tidak terlalu panas, Anda bisa memasukkan ke dalam freezer dan menyimpannya sesuai kebutuhan Anda.

Santan Kemasan
Tidak perlu repot untuk menyimpan santan kemasan. Selama Anda belum membuka kemasannya, tidak masalah Anda membiarkannya di dalam suhu ruang selama batas kadaluwarsanya masih jauh. Sedangkan jika sudah membuka kemasannya, maka Anda harus menyimpannya di dalam kulkas dan segera menggunakannya kembali. Penyimpanan dalam kulkas hanya bisa bertahan paling lama 2 minggu jika kemasannya sudah dibuka karena udara dalam kulkas sendiri belum tentu bebas jamur dan bakteri yang tahan pada suhu rendah.
Home